Pelapor kasus pembelian lahan RS Sumber Waras ke KPK Amir Hamzah (kanan) memberikan pendapatnya disaksikan Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (tengah) dan Aktivis Iwan Piliang dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Diskusi itu membahas permasalahan pembelian lahan RS SUmber Waras oleh Pemprov DKI.

Jakarta, Aktual.com- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) geram dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut Joko Widodo tidak mungkin menjadi Presiden jika tidak disokong oleh pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menegur Ahok.

“Tegur pak Ahok, jangan buat gaduh dan polemik. Saya khawatir ini kampanye terselebung pak Ahok. Ini harus dibina. Kita kan enggak bisa binasakan karena nanti kenak hukum pidana,” ujar Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/6).

Menurutnya, negara tidak boleh kalah dengan pengusaha. Apalagi, setingkat presiden. Bahkan, Ahok sempat membangga-banggakan Agung Podomoro sebagai pengembang dimaksud. Karenanya, Politisi PDIP itu meminta Ahok agar menarik kembali pernyataannya terkait Jokowi.

“Kok kepala daerah pikirannya begitu. Ini statetment harus ditarik kembali. Agung Podomoro, apasih hebatnya. Mereka besar karena dibesarkan orang. Kalau dikatakan begitu, saya juga keberatan,” kata Arteria.

Seperti diketahui dalam video yang beredar di masyarakat Ahok menyebut ada peran besar pengembang khususnya PT Agung Podomoro dalam mensukseskan Jokowi dalam Pilpres 2014. Pernyataan itu disampaikan Ahok saat menggelar rapat dengan PT Jakarta Propertindo. (Baca: Tanpa Pengembang Jokowi Tak Bisa Jadi Presiden)

Artikel ini ditulis oleh: