Dalam rapat kabinet terbatas , Presiden memerintahkan Pertamina agar segera menghitung besaran penurunan harga bensin dan solar. Sebab, masih ada ruang bagi Pertamina untuk menurunkan harga BBM.

Kediri, Aktual.com – Petugas gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) dengan TPID Kota Kediri, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), guna memastikan penyebab kosongnya BBM, pascaharga turun.

“Kami antisipasi, sebab banyak antrean di SPBU. Kami ingin pastikan ada kendala apa,” kata Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Rabu (6/1).

Ia mengatakan dari berbagai laporan yang diterima, kekosongan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Namun, yang terbanyak justru terjadi pada kemarin, Selasa (5/1), sehingga banyak warga dan pengendara yang kebingungan mencari BBM.

Ia dengan sejumlah tim dari TPID Kota Kediri datang langsung ke sejumlah SPBU dan diketahui ternyata belum ada pengiriman dari Pertamina, terlebih lagi sejak dua hari lalu.

“Kami akan koordinasikan dari Pertamina dan penglola SPBU mengapa tertunda. Apa karena armada yang terbatas, sehinggga pengiriman tidak bisa mengatasi permintaan,” ujarnya.

Untuk sementara, karena stok yang masih terbatas, ia meminta pengelola SPBU membuat kebijakan untuk membatasi pembelian terutama jeriken. Ia meminta agar pengelola lebih mengutamakan pembeli dengan kendaraan ketimbang dengan jeriken.

Petugas berkunjung ke SPBU Jala Raung, Kota Kediri. Di lokasi itu, bahan bakar yang habis misalnya pertalite. Sementara, untuk premium tinggal 12 ton, solar 14 ton, pertamax sisa 7 ton. Jumlah itu sangat sedikit untuk stok sehari.

Artikel ini ditulis oleh: