Jakarta, Aktual.co — Polcomm Institute merilis sejumlah nama menteri Kabinet Kerja yang dianggap memiliki kinerja negatif selama enam bulan pemerintahan. Hal tersebut diukur dari pemberitaan media berupa sebanyak 32.047 berita di 15 media nasional.
Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menyebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kontroversial dengan pemberitaan negatif sebesar 6,7 persen. Menteri Yasonna dianggap memberikan kontribusi konflik PPP dan Golkar serta kontroversi pemberian remisi pada koruptor.
Yang kedua, Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdijatno mendapat porsi kinerja negatif sebesar 6,3 persen.
“Yang paling di anggap blunder adalah soal kisruh KPK dan Polri,” ujar Heri di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Senin (11/5).
Kemudian, lanjutnya, menteri yang dianggap kurang memuaskan kinerjanya adalah Menteri ESDM Sudirman Said dengan prosentase sebesar 4,1 persen.
“Menteri ESDM dianggap gagal dalam melakukan pengendalian BBM dan belum mampu atasi mafia migas,” kata Heri
Selain itu, Menseskab Andi Widjayanto  yang dianggap sebagai pihak pemutus komunikasi presiden dengan partai pengusung memiliki kinerja negatif sebesar 3,1 persen.
Yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, Menteri BUMN Rini Soemarno. Polcomm mencatat prosentase kinerja negatif sebesar 1,4 persen.
“Rini negatif dan fatal karena rencana penjualan gedung BUMN dan soal pergantian direksi BUMN,” katanya
Heri juga menambahkan Menteri Perekonimian Sofyan Djalil yang di anggap lemah dalam persoalan ekonomi.
“Sebagai menteri ekonomi, ia di anggap minim koordinasi,” tambahnya

Artikel ini ditulis oleh: