Presiden Ke 3 Prof. Dr-Ing Bacharuddin jusuf Habibie saat menghadiri Rapat Pleno dengan Lembaga Pengkajian MPR RI di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8). Rapat Pleno dengan membahas tema "Proses Transformasi Pembelajaran Karakter Bangsa Sebagai Implementasi Pasal 31 ayat 3 dan Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945". AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan Kemerdekaan Indonesia harus diisi dengan karya-karya nyata demi kepentingan bangsa dan negara.

Hal itu disampaikaan Habibie dalam peluncuran dua buku karya Prof Sutan Muhammad Zain, yakni “Kenangan Peralihan Masa” dan “Sriwijaya dan Kerajaan-kerajaan di Sumatra Era Klasik” di Jakarta Selatan, Sabtu (14/10).

“Saya perjuangkan untuk mengisi kemerdekaan dengan karya-karya nyata,” ujarnya.

Dia menuturkan cita-cita nenek moyang untuk meningkatkan kualitas peradaban harus dilanjutkan termasuk Kerajaan Sriwijaya yang “Kita memiliki dunia seperti dunia Indonesia dan kita kehendaki untuk meneruskan perjuangan dari nenek moyang kita seperti Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit untuk meningkatkan kualitas kehidupan atau peradaban,” katanya.

Dia mengatakan generasi muda harus dipersiapkan untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Kita harus pandai-pandai mempersiapkan generasi mendatang yang memberikan ‘stick’-nya secara indah dan melanjutkan perjuangan,” ujarnya.

Dia mengatakan semua pihak harus memperjuangkan peradaban Indonesia yang sejahtera.

“Peradaban itu berarti pemerataan untuk berkembang baik, pemerataan untuk menikmati kualitas hidup yang baik, pemerataan keadilan dan sebagianya, tapi berdasarkan undang-undang yang telah kita tentukan dan konstitusi yang pada akhirnya kita arahkan ke Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan