Simpatisan salah satu calon ketua umum Golkar melintas di samping banner calon ketua umum Golkar saat kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5). Kampanye Zona II yang merupakan rangkaian Musyawarah Luar Biasa Partai Golkar tersebut diikuti kader partai dari wilayah Jawa dan Kalimantan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 7 dari 8 calon ketum Partai Golkar menyatakan penolakannya terhadap cara pemilihan ketum yang dilakukan dengan voting terbuka.

Penolakan ini dinyatakan dalam surat pernyataan bersama ketujuh caketum.

“Kami semua akan melawan. Kalau ada proses-proses tidak demokratis, saya bersama teman-teman caketum tidak akan mundur satu langkah pun,” ucap jubir 7 caketum, Melchias Markus Mekeng, saat konferensi pers di Bali, Minggu (15/5).

Isi dari pernyataan yang disepakati oleh tujuh caketum adalah:

Pada hari ini Minggu tanggal 15 Mei 2016 bertempat di Bali kami yang bertanda tangan di bawah ini, Dr Ade Komarudin, Ir Airlangga Hartarto, Mahyudin, Drs Priyo Budi Santoso, Dr Aziz Syamsudin, Ir Indra Bambang Utoyo, Dr Syahrul Yasin Limpo.

1. Menolak proses pemilihan Ketum secara terbuka
2. Menyatakan sepakat bahwa proses pemilihan Ketum harus melalui voting tertutup sesuai AD/ART Partai Golkar dan Tatib Munaslub yang ada

Demikian pernyataan bersama ini dibuat dengan sungguh-sungguh dan dilandasi keyakinan bersama untuk membangun Partai Golkar yang jaya kembali.

Artikel ini ditulis oleh: