Jakarta, Aktual.com – Pihak Imigrasi mengaku sudah memanggil pihak penanggungjawab (sponsor) keberadaan lima WNA China yang kepergok lakukan pengeboran di kawasan Angkatan udara Lanud Halim Perdanakusuma. Seperti sudah disebut sejak awal kasus ini merebak, pihak yang disebut ‘sponsor’ oleh imigrasi tidak lain PT Geo Central Mining (GCM), perusahaan sub kontrak PT WIKA terkait proyek kereta cepat.
Saat dihubungi Aktual.com, Humas Dirjen Imigrasi Kemenkumham Heru Santoso mengatakan PT GCM sudah dapat menunjukkan paspor dan izin tinggal lima WNA China itu. “Jadi secara keimigrasian tidak ada peraturan keimigrasian yang dilanggar kelima WNA itu,” jawab Heru lewat pesan pendek, Kamis (28/4).
Namun Heru melempar ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Angkatan udara (AU) saat ditanya lebih lanjut detail pekerjaan yang digarap kelima WNA China itu di wilayah AU. Dia mengaku tidak berwenang untuk mengusut pelanggaran yang dilakukan WNA China dengan memasuki wilayah Halim tanpa izin. Kata Heru, itu bisa ditanyakan ke pihak AU. Namun hingga berita ini ditulis, pihak Kapuspen AU belum menanggapi pesan yang dikirim Aktual.com.
Heru juga mengaku bukan wewenangnya saat ditanya ada berapa WNA China di PT GCM. “Tanya ke Kemenakertrans saja,” jawab dia.
Dalih dia, pemanggilan GCM oleh imigrasi hanya terkait urusan sponspor saja. “Dari awal kami hanya menangani kasus WNA-nya yang tidak dapat menunjukan paspor.”
Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Wika juga kompak tidak mengakui ada kerjasama dengan GCM pasca penangkapan lima WNA China.
Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan, Rabu (27/4) kemarin mengatakan KCIC menjalin kerja sama dengan GCM untuk proyek KCIC tetapi di wilayah lain. Yaitu di Karawang dan Cikampek, Jawa Barat. Sehingga dia heran, lima WNA China itu masuk wilayah Halim.
Kata dia, KCIC selalu mengingatkan, untuk tidak melakukan kegiatan apapun di Wilayah Halim. Jadi vendor ini bekerja atas arahan konsultan perencana design dari China yang tidak terlalu mengerti prosedur di Indonesia. Mereka mengejar waktu saja,” kata Hanggoro.
PT WIKA yang disebut membawahi GCM, juga membantah ada kerjasama. Sekretaris Perusahaan PT Wika Suradi Wongso menegaskan kelima WNA China itu bukan karyawannya dan, “Kita juga tidak ada kerja sama dengan GCM,” kata dia.
Kemarin, Kapuspen AU Marsekal Pertama Wieko Sofyan mengatakan dari informasi yang didapat kalau kelima WNA itu merupakan pekerja dari PT GCM yang merupakan mitra kerja PT WIKA. “Kami masih dalam tahap mencari keterangan, tapi ada indikasi kegiatan kelima WNA itu arahnya terkait proyek kereta cepat,” ujar Wieko.
Nama kelima orang itu yakni: Guo Lin Zhong, Zhu Huafeng, Wang Jun, Cheng Qian Wu dan Xie Wu Ming.
Artikel ini ditulis oleh: