Jakarta, Aktual.com – Terkait permintaan Presiden Jokowi kepada TNI/Polri untuk mensosialisasikan keberhasilan kinerja pemerintah, hal itu menjadi pertanyaan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Menurut Arief, pernyataan Jokowi tersebut agak rancu, pasalnya TNI/Polri harusnya secara profesional berfokus pada sektor masing-masing. Sehingga terhadi birokrasi yang sarat dengan kepentingan politis jika struktur TNI/Polri digunakan sebagai juru kampanye.

“Kinerja stabilitas keamanan dan pertahanan mungkin Polri dan TNI bisa jelaskan, itupun nyatanya pencapaiannya buruk. Untuk Pemberantasan korupsi masih minim ,Pemberantasan narkoba juga sangat buruk , Pemberantasan pungli juga buruk, dari sisi keamanan masih sangat kurang di Papua,” ujar Arief.

Sebalinya ujar Arief, jika TNI/Polri disuruh menjelaskan kinerja lainnya, seperti kinerja ekonomi nasional, penurunan kemiskinan dan keberpihakkan pada petani, Swasembada Pangan dan Energi, peningkatan lapangan kerja, pembangunan Infrastruktur, menurut Arief bahwa hal itu terkesan lucu.

“Ya lucu Aja ya kalau Polri sama TNI yang jelasin, enggak nyambung sama tugasnya. Lagi pula jika mensosialisasikan keberhasilan kinerja pemerintahan Joko Widodo, nanti bingung kali ya, wong kesejahteraan prajurit TNI dan Polri aja sangat minim selama Joko Widodo mimpin kesejahteraan mereka enggak ningkat,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dadangsah Dapunta