Gubernur Petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama saat acara serahterima laporan nota singkat akhir pelaksana tugas Gubernur DKI di Balaikota, Jakarta, Sabtu (11/2). Melalui laporan nota tersebut, Ahok kini resmi menjabat kembali sebagai gubernur yang aktif. AKTUAL/Tino Oktaviano
Gubernur Petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama saat acara serahterima laporan nota singkat akhir pelaksana tugas Gubernur DKI di Balaikota, Jakarta, Sabtu (11/2). Melalui laporan nota tersebut, Ahok kini resmi menjabat kembali sebagai gubernur yang aktif. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan bahwa memilih Gubernur berdasarkan agama termasuk pelanggaran konstitusi.

“Harus tahu persis kenapa pilih A, kenapa pilih B, kenapa pilih C? Tapi kalau berdasarkan agama, itu juga saya enggak mau larang. Kita bisa berdebat gara-gara itu saya disidang,” ucap Ahok ketika berpidato dalam Serah Terima Jabatan (Sertijab) Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Sabtu (11/2) .

“Tapi saya mau katakan bahwa anda melawan konstitusi kalau pilih orang berdasarkan agama,” lanjutnya.

Tidak jelas motif Ahok menyampaikan hal tersebut dalam pidato. Namun, setidaknya ia terlihat sedang mengarahkan orang-orang yang ada di hadapannya mengenai Pilkada DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 15 Februari mendatang.

Acara sertijab ini sendiri menandakan bahwa pemerintah tetap mendorong Ahok kembali menjadi Gubernur setelah berakhirnya cuti kampanye yang diambil Ahok dan Djarot pada 11 Februari 2017.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid