Jakarta, Aktual.co — Komisi V DPR RI akan tagih janji Kementrian Perhubungan membenahi dunia penerbangan, dan meningkatkan penerbangan Indonesia ke Kategori I. Sebab, ditengah-tengah Kemenhub membenahi penerbangan Indonesia, malah muncul insiden yang mencoreng penerbangan dengan masuknya penyusup dan teror bom dalam pesawat.
Pada RDP lalu, Komisi V DPR RI sepakat akan berhentikan Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan jika penerbangan tidak juga membaik. Pasalnya, Jonan berjanji akan memecat eselon I Kemenhub jika dalam tiga bulan penerbangan Indonesia tak juga naik kategori.
“Jangan eselon I nya dong, dia ( Jonan) aja yang dipecat. Dia yang janji jadi jangan salahkan anak buah. Dia itu pemimpin. Dia harus mecat diri sndiri kalau janji nya nggak di laksanakan, jangan tanggung jawab itu di lempar kebawah. Bawah tidak mungkin salah, atas yang salah kalau bawah salah maka atas yang harus tanggung jawab,” ujar Anggota Komisi V DPR RI Syukur Nababan di Jakarta, Sabtu (25/4).
Komisi V juga menekankan, lanjutnya, agar regulator dan stakehder membenahi carut marut penerbangan.
“Terakhir kita sudah RDP dengan maskapai dan pilot. Kita tekankan stakeholder dan regulator, jadi bagi saya carut marut penerbangan dibenahi. Ada undang-undang, jangan sampai pendekatan bisnis. Saya katakan kepada seluruh stakeholder kalau angkutan darat pecah ban masih bisa minggir, tapi kalau penerbangan tidak bisa,” katanya
Syukur mengatakan saat Komisi V adakan RDP dengan masakapai, masih ada keluhan-keluhan tentang tata kelola penerbangan terutama landasan pacu yang masih banyak terdapat objek berbahaya.
“Makanya saya katakan, pak Jonan sebagai menteri jangan asal ucap juga dong, jadi kalau tidak tercapai dalam 3 bulan jangan salah dirjen, dianya dong yang salah,” cetusnya
Sementara itu, menurutnya, kalau bicara kualitas maka tidak ada tola ukurnya. Target adalah zero accident bukan hanya pesawat jatuh, tetapi tidak ada lagi ada objek dilansdasan pacu dan tidak ada delay.
“Itu tata klola bandara yang nggak bener tapi janji adalah janji bisa sampai zero accident. Jadi harus perbaiki terus. Jonan jangan mengeluarkan statemnet kalau tidak bisa di penuhi,” katanya
Sekali lagi, ia menekankan bahwa Jonan yang harus bertanggung jawab bukan eselon I Kemenhub.
“Ini tugas dia, dia tanggung jawab maka dia harus bilang ‘apapun masalah kementrian perhubungan itu tanggung jawab saya (Jonan)’,” tambahnya
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby