Kebijakan Menteri ESDM Ignasius Jonan berbalik arah, secara perlahan-lahan ia memenuhi keinginan Freeport. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Adanya pernyataan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang mengklaim bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menyetujui untuk melepas saham sebanyak 51 persen melalui proses negosiasi, mendapat bantahan dari pihak Freeport.

Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama menyatakan bahwa kesepakatan divestasi 51 persen merupakan satu paket dengan kesepakatan dalam pembahasan negosiasi antara pemerintah dengan Freeport, yang mana satu paket dimaksud berupa divestasi, perpanjangan kontrak, smelter dan perpajakan.

Artinya belum bisa dikatakan sepakat divestasi jika tiga poin lainnya belum mencapai kesepakatan. Adanya bantahan ini tentunya menjatuhkan kredibilitas Jonan selaku Menteri. Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM Fahmy Radhi menilai klaim Jonan hanya untuk menyenangi presiden Joko Widodo, agar tidak direshuffle kedua kalinya dari kabinet kerja.

“Saya menduga klaim Jonan hanya untuk menyenangkan Jokowi saja agar tidak direshuffle,” kata dia kepada Aktual.com, Selasa (22/8).

Namun bermanis kata dengan kobohongan bukanlah tindakan yang pantas untuk mengemas keberhasilan kinerja. Oleh karenanya tegas Fahmy, Jonan layak untuk direshuffle jika terbukti melakukan kebohongan publik.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu