Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima para pendukung di Rumah Pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/11). Di tengah kegiatan gelar perkara atas dugaan kasus penistaan agama di Mabes Polri,  Ahok datang ke Rumah Lembang untuk  bersosialisasi dengan warga Jakarta. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu, menyarankan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadikan penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama menjadi pelajaran berharga.

Paling tidak, kata dia, Ahok ke depan bisa menjaga lisannya agar tidak terus-terusan mengeluarkan pernyataan kontroversial dan menyinggung pihak lain.

“Satu sisi sebenarnya sedih juga, tapi perilaku Ahok ini harusnya jadi guru, jadi pelajaran. Ke depan kalau bisa direm, dikurangi agar tidak jangan banyak ngomong dulu. Jadikan guru kesalahan itu,” terang Tom, saat dihubungi Aktual.com, Kamis (17/11).

Ia menekankan demikian sebab paska penetapannya sebagai tersangka, Ahok justru kembali mengeluarkan pernyataan yang bernada tantangan kepada warga Jakarta dan umat Islam Indonesia.

Pernyataan demi pernyataan itu dikhawatirkan akan terus memperuncing permasalahan. Saat ini, semuanya ditangan Ahok sendiri. Apakah Ahok bisa menahan diri atau tidak.

“Lebih baik ke depan jangan memancing umat Muslim dulu dengan ucapan yang seolah-olah menantang. Semua ditangan dia (Ahok) sendiri, bukan orang lain,” demikian Tom Pasaribu. [Soemitro]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid