Medan, Aktual.com – Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinilai tak pantas mengisi salah satu jabatan dalam kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi karena dinilai berhaluan liberal.

“Soal dieologi, dia tidak punya chemistry dengan apa yang diungkapkan Jokowi soal kerakyatan, karena dia liberal. Kurang tepat memanggil dia masuk kabinet,” kata pengamat politik Dadang Darmawan kepada Aktual.com di Medan, Selasa (7/7).

Dadang mengingatkan, bahwa dalam kasus bank century, Sri Mulyani masih dianggap bertanggung jawab soal bailout yang bermasalah dan merugikan negara.

“Dia masih tersangkut paut dengan masalah century, walau sudah ada kesaksian-kesaksian, saya kira dia tidak bisa begitu saja tidak bertanggung jawab soal bailout century,” tukasnya.

Tak hanya dua aspek itu, Dadang juga meragukan kemampuan Sri Mulyani dalam menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya perekonomian. Munculnya nama Sri Mulyani dalam isu resuffle lebih kepada kepentingan politis.

“Dan, belum tentu juga dia menyelesaikan masalah perekonomian, saya kira hanya pertimbangan politik,” tukasnya.

Dosen FISIP USU ini menambahkan, terkait resuffle kabinet, kelemahan yang selalu muncul adalah soal penentuan tim ekonomi. Menurutnya, Jokowi harus menentukan secara bijak dan tepat, tokoh-tokoh yang memang mampu menyelesaikan persoalan ekonomi kebangsaan.

“Kelemahan kita dari dulu tim ekonomi, dan saat ini tim ekonomi luar biasa parah, saya belum tahu apakah ada ekonom kita yang bisa melakukan penyehatan ekonomi kita. Presiden Jokowi harus benar-benar jeli,” pungkasnya.

Diketahui, nama Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati, kembali hangat diperbincangkan.

Sri Mulyani disebut-sebut menjadi salah satu kandidat calon menteri yang akan digaet masuk kabinet, seiring isu reshuffle.

Artikel ini ditulis oleh: