Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso memberikan keterangan terkait aksi teror penyerangan dan bom Thamrin di Kantor BIN Jakarta, Jumat (15/1). Dalam keterangannya, BIN telah memberikan sinyal tentang adanya potensi serangan teroris sejak November 2015, serta menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak perlu takut dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso memastikan tak ada negosiasi pertukaran tahanan dengan pihak China dalam pemulangan buronan BLBI Samadikun Hartono.

Dirinya menjelaskan, pemulangan Samadikun hanya sebatas persoalan etika internasional dan tak ada kaitannya dengan tukar tahanan.

“Kita menangkap most wantednya Uni Emirat Arab yang penyandang dana ISIS di Batam, 3 hari langsung ditangkap, cuma deportasinya saja yang lama sampai 3 bulan,” ucap Sutiyoso, menceritakan penangkapan buronan Uni Emirat Arab yang langsung dipulangkan, Kamis (21/4).

Sebelumnya, buronan sekaligus terpidana kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, pada Kamis (21/04) malam.

Bos Bank Modern tersebut tiba di Gedung Bundar sekitar pukul 22.30 WIB. Samadikun dibawa mobil tahanan satgas PPTPK bersama iring-iringan tim penyidik pidana khusus dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh: