Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan materi saat menghadiri kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumsel. Rabu (25/11). Kuliah umum tersebut mengangkat tema Pertanian sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui dirinya sempat menahan diri untuk memberikan pandanganya terhadap kebijakan pemerintah. Bukan tanpa alasan, tindakan itu dilakukan SBY.

Menurutnya saat awal pemerintahan Presiden Joko Widodo ia sempat berbagi pandangan dengan rakyat melalui akun Twitter nya terkait dengan kebijakan pemerintah. Namun rupanya ada pihak dilinkar kekuasaan Jokowi yang tidak senang dengan tindakan SBY.

“Dulu sekian bulan yang lalu, ketika saya sekali-kali melepas (red-pandangan melalui) Twitter, ada pihak-pihak yang tidak suka. Ada elemen dilingkar kekuasaan yang tidak nyaman. Bahkan mengirim pesan kepada saya. Saya pikir ini negara demokrasi, tentu siapapun termasuk saya punya hak untuk berbicara termasuk saya,” tegasnya seperti dikutip dari video yang diunggah diakun Youtube resmi SBY, Jumat (5/2).

Ketua Umum Partai Demokrat ini lantas sedikit menyindir pola politik dilingkar kekuasaan presiden Joko Widodo.

“Memang politik itu khas, saya ingat dulu banyak yang ketika tidak dikuasaan kritisnya luar biasa. Menyerang, menghajar begitu. Tetapi tidak sedikit begitu berada dilingkar kekuasaan kurang suka dikritik. Inilah yang kita harus banyak belajar,” ujarnya.

SBY memang sempat mengutarakan pandanganya pada awal pemerintahan Jokowi terbentuk. Kala itu sejumlah politisi dari partai pendukung pemerintah menilai tindakan SBY tidak etis. Pasalnya SBY tidak lagi berkuasa.

Artikel ini ditulis oleh: