Surat Setya Novanto, tidak ada pergantian di partai Golkar. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Partai Golkar cenderung dipimpin oleh sosok yang berdompet tebal. Hal ini dapat dilihat dari sosok-sosok yang menjadi Ketua Umum partai ini selama era reformasi berlangsung.

Mulai dari Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie hingga Setya Novanto adalah politisi yang merangkap sebagai pengusaha.

Kekuatan modal pun diduga kuat akan menentukan pengganti Setya Novanto yang telah mendekam di rumah tahanan (Rutan) KPK, Jakarta Timur, sejak 19 November 2017.

“Kemungkinan lain tak terhindarkan adalah pengaruh kekuatan modal. Kalau begini, maka Golkar akan menjadi partai kartel,” ungkap akademisi asal Universitas Nasional (Unas), TB Massa Jafar, saat dihubungi Aktual, Senin (27/11).

Menurut Jafar, jika praktik kartel terbukti ada di dalam partai berlambang pohon beringin ini, maka hal ini akan mengembalikan memori publik tentang identiknya korupsi terhadap partai ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka