Jakarta, Aktual.com — Tokoh masyarakat dan akademisi Provinsi Maluku menyambut gembira keputusan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan kilang Blok Masela yang dibangun di darat.
Demikian pernyataan dari berbagai kalangan dan tokoh Maluku yang dihubungi terpisah pada Rabu (23/3) setelah Presiden Jokowi memutuskan pembangunan kilang LNG di darat untuk Blok Masela.
Pernyataan antara lain disampaikan Direktur Archipelago Solidarity Foundation Dipl-Oek Engelina Pattiasina, Rektor Universitas Pattimura Prof Dr MJ Saptenno, MHum, Rektor Universiras Darussalam, Dr Ir Ibrahim Ohorella dan tokoh masyarakat dari Maluku Barat Daya Prof Dr A Watloly.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden dan Menko Kemaritiman Bapak Rizal Ramli karena mendengar keinginan masyarakat Maluku. Ini bukan hanya bagus untuk kemakmuran Maluku, tapi bagi seluruh Indonesia,” kata Engelina.
Keputusan ini juga sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945. “Industri Migas tidak boleh hanya hitung untung-rugi, tetapi juga manfaat bagi rakyat,” katanya.
Dia mengingatkan bahwa setelah keputusan ini masih ada “pekerjaan rumah” sehingga masyarakat sekitar memperoleh dampak. Perusahaan memiliki sejumlah komitmen, antara lain, kesehatan dan keamanan (health and safety), kelestarian lingkungan hidup (environment), masyarakat sekitar (community), partisipasi industri lokal (industry participation) dan persetujuan dan izin (approvals & permits).
Sedangkan MJ Saptenno mengatakan, keputusan Presiden Jokowi sangat bijak. Keputusan ini juga sangat mengembirakan rakyat Maluku, semua perguruan tinggi dan akademisi di Maluku.
“Terima kasih untuk Bapak Presiden dan jajaran kabinet. Keputusan ini bukan hanya untuk orang Maluku, tapi semua orang Indonesia. Karena ini bisa menjadi sumber pendapatan nasional, tetapi daerah juga merasakan dampaknya,” Saptenno.
Ke depan, katanya, masih ada tantangan yang berkaitan dengan penyiapan sumber daya manusia, infrastruktur dan sebagainya. Yang paling diharapkan keberadaan blok ini bisa membawa kesejahteraan dan kemajuan di Maluku.
Ibrahim Ohorella juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden. “Presiden mendengar dan mengetahui kebutuhan Maluku. Bukan sebatas retorika, tetapi Presiden telah membuktikan keberpihakan kepada rakyat. Sebab, kalau hanya mendengar elit bisa jadi keputusan yang berbeda,” katanya.
Dia mengatakan Presiden Jokowi mendengar suara rakyat di Maluku. “Nanti tinggal bagaimana memastikan sehingga implementasinya sejalan dengan keinginan Presiden untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Watloly mengatakan, pihaknya dan semua rakyat di Maluku menyambut gembira keputusan Presiden Jokowi.
Untuk itu, Watloly berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan semua jajaran menteri, terutama Menko Rizal Ramli yang sangat lugas.
“Beliau (Menko Rizal Ramli) itu bukan kasar, tetapi membahasakan suara hati kami di sini dan rakyat di sini,” ujarnya.
Watloly juga melihat perbedaan pendapat yang tajam, bukan didasari kebencian tetapi lebih kepada kesempatan untuk berdiskusi agar menghasilkan keputusan yang terbaik.
“Kami sangat senang karena ini akan memberikan dampak yang lebih baik daripada di laut. Tetapi, harus tetap dikawal sehingga semua benar-benar berguna bagi rakyat,” katanya.
Presiden Jokowi memutuskan pembangunan kilang Blok Masela di darat dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan.
Presiden Jokowi setelah kunjungan kerja ke Entikong Kalimantan Barat memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Supadio, Kalbar, Rabu.
“Ini adalah sebuah proyek jangka panjang tidak hanya 10 tahun, 15 tahun tapi proyek sangat panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah. Oleh sebab itu dari kalkulasi perhitungan, pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat,” kata Presiden.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan