Jombang, Aktual.com – Konsep perancangan logo ini mempertemukan yang lokal dan luar. Identitas lokal ditunjukkan dengan dua lingkaran yang merujuk pada motif batik Jombang. Sedangkan yang dari luar adalah aksara penomoran dua angka bergelombang.
“Logo ini huruf Arab 33, bunder khas Jombang, itu menurut yang membuat yang menang dilombakan PBNU,” kata Ketua Panitia Daerah Muktamar NU ke-33, Saifullah Yusuf, dalam sambutannya di Alun-alun Jombang, Jatim, Sabtu (1/8).
Aksara Arab 33, disampaikan PBNU sebelumnya merupakan permainan bentuk menggunakan retorika visual metafora, yakni bentuk tangan yang menengadah atau berdoa.
Dua lingkaran diatas aksara Arab, kata dia, merupakan simbol batik khas Jombang. Pewarnaan merujuk pada pewarnaan khas batik Jombang yang dikategorikan sebagai batik pesisir dengan kecenderungan warna yang cerah dan panas.
Pewarnaan ini selain menimbulkan kontras dengan ciri khas NU yang hijau, dimaksudkan memberikan semangat dalam pelaksanaan muktamar.
Desain muktamar secara umum menggunakan bambu. Kata Gus Ipul, sapaannya, pohon bambu melambangkan kekuatan, kekokohan dan manfaatnya yang serba guna. Bambu ini digunakan oleh para santri dalam mengaji Al Quran.
Artikel ini ditulis oleh: