Jakarta, Aktual.co —Keberadaan mafia migas di Indonesia memang sudah ada sejak era Orde Baru. Mereka beroperasi dengan menjadikan usahanya sebagai ladang bisnis empuk untuk memperkaya diri sendiri dan menguatkan kelompoknya.
Seperti kabar yang kita ketahui, beberapa nama seperti Purnomo Yusgiantoro, Ari Sumarno, Muhammad Reza Chalid, Raden Priyono, serta Karen Agustiawan, adalah deretan sejumlah nama yang tak boleh lepas dari perhatian kita ditengah amburadulnya tata kelola migas Indonesia.
Selain beberapa nama itu, ada pula nama yang tiba-tiba muncul, yang digadang-gadang akan menempati posisi sebagai menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti Darwin Silalahi, CEO dari PT. Shell Indonesia, Taslim Z Yunus, Vice President Representative SKK Migas di korporasi minya Tiongkok, (CNOOC) serta Husky yang sebelumnya juga menjabat sebagai Vice President Representative BP Migas di Conoco Philips sejak tahun 2008 hingga 2011.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Energy Studies (IMES) Erwin Usman, mengatakan bahwa, pemerintaha Jokowi- JK diharapkan tidak lagi melibatkan nama-nama diatas pada susunan kabinetnya atau pada usulan pembuatan satgas anti mafia migas. Hal itu dia katakan seusai mengikuti agenda diskusi bertema “Migas Untuk Rakyat : Mengembalikan Manfaat Minyak dan Gas Untuk Kepentingan Rakyat Indonesia” yang diselenggarakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang digelar di Galery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 21 September 2014.
Artikel ini ditulis oleh:
Warnoto