Kupang, Aktual.co – Walikota Kupang, Jonas Salean meminta masyarakat di ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu jangan percaya isutentang “orang potong kepala” yang sering disingkat OPK.

“Ini adalah isu yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan membuat resah masyarakat. Bisa jadi ini dikembangkan oleh kelompok yang suka mencuri dan akan memanfaatkan kesempatan jika masyarakat lengah,” kata Salean di Kupang, Senin (3/11).

‎Menurutnya, isu itu tidak benar lantaran saat ini pihak kepolisian ‎sudah melakukan langkah-langkah dengan menerjunkan intel untuk menyelidiki isu tersebut.

‎Dia juga meminta masyarakat Kota Kupang untuk lebih waspada dan menghidupkan lagi kebiasaan ronda malam atau siskamling, guna menjagaberbagai kemungkinan di tengah merebaknya isu OPK.

‎“Saya sudah kirim edaran kepada para camat dan lurah untuk menghidupkan lagi kebiasaan ronda malam demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat,” tandasnya.

‎Sebagaimana diketahui, dalam tiga pekan terakhir ini, warga di kabupaten dan kota di daratan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), resah dengan isu tentang orang potong kepala atau sering disingkat OPK. Isu OPK yang muncul itu membuat para orangtua resah karena yang ditargetkan adalah anak kecil.

‎ Agustina warga Kelurahan Liliba mengatakan, dia mendapat informasi kalau OPK telah menculik sejumlah anak kecil untuk diambil organ tubuh mereka guna dijual sehingga dia pun takut dan terus mengawasi anaknya ketika bermain maupun ke sekolah.

‎”Sejak mendengar informasi OPK yang katanya menculik anak, ini membuat saya setiap hari berusaha untuk antar dan jemput anak saat sekolah. Begitu juga saat anak-anak bermain. Saya takut terjadi sesuatu terhadap anak saya,” ujar Agustina.

‎Isu OPK ini juga telah memakan korban, yakni delapan orang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang hendak berwisata ke Pantai Oesaen di Desa Merbaun, Amarasi Barat. Para mahasiswa itu nyaris dihakimi warga karena dikira pelaku kejahatan.

‎Para mahasiswa tersebut sempat dilempari batu sorta puntung rokok dan rambut mereka juga dijambak. Selain itu, mobil yang mereka tumpangi juga dirusak warga. Beruntung, polisi dari Polres Kupang bertindak cepat sehingga mereka berhasil diselamatkan.