Bandung, Aktual.co – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan terhadap Pasis Dikreg, XLI Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/11). Ryamizard datang sekitar pukul 08.00 WIB dan disambut ‎Dansesko Letjen Sony Widjaja.‎

Dalam sambutannya, Ryamizard memberikan pandangan ‎kebijakan pertahanan negara dalam menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI.‎ Terutama soal dinamika keadaan strategis di kawasan Asia Pasifik.

‎Kata Ryamizard, Asia Pasifik diwarnai oleh kebijakan strategis AS di kawasan ini. Kebijakan ini dipicu oleh fakta bahwa Asia Pasifik sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya itu, saat ini adalah akhir perang Irak dan afghanistan. Modernisasi pertahanan Tiongkok pun menjadi perhatian serius AS di kawasan.‎

‎”Ini mengubah peta kekuatan militer AS di kawasan. Dan elemen ini jadi perhatian,” katanya. ‎

‎Tiongkok mewarnai dinamika kawasan. Pertumbuhan ekonomi tinggi,‎ peluang modernisasi militer memberi i‎mplikasi pada keseimbangan militer, ekonomi dan‎ pembangunan kekuatan militer di kawasan‎.‎

‎Hal ketiga yang mewarnai kawasan adalah sengketa Laut Tiongkok Selatan. Konflik ini mempengaruhi stabilitas kawasan.‎

‎Mengapa demikian, karena potensi konflik melibatkan beberapa negara, melibatkan instrumen militer dan‎ melibatkan mayor power. Sementara itu,‎ belum ada instrumen kredibel yang mampu menengah konflik ini.‎‎

‎”Ini adalah konstelasi geo politik Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki posisi strategis di kawasan. Indonesia berada di jalur komunikasi laut dunia, geopolitik dan geoekonomi. Analisis pun melahirkan anggapan bahwa mungkin saja ada ancaman, termasuk ideologi di Indonesia,” kata eks KSAD ini lagi.‎