Arosuka, aktual.com – Sebanyak 1.000 jamba berisi beragam masakan khas Minang dihidangkan pada proses pengukuhan pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Bupati Solok Gusmal di Arosuka mengatakan tradisi makan bajamba merupakan simbol kebersamaan masyarakat nagari.
“Makan bajamba memperlihatkan bahwa orang Minangkabau itu sepakat dalam membuat acara,” kata dia, Sabtu (11/8).
Makan bajamba atau disebut makan barapak merupakan tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan.
Dalam makan bajamba satu kelompok terdiri atas tiga sampai tujuh orang yang duduk melingkar, dan di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk berisi nasi dan berbagai macam lauk.
Semua makanan dibawa dan dimasak oleh bundo kanduang dari rumah masing-masing secara suka rela Gusmal berpesan makan bajamba sebagai pelaksanaan adat istiadat yang harus tetap dilestarikan setiap acara.
Kegiatan pelantikan LKAAM diawali dengan arak-arakan sekitar seribu jamba oleh bundo kanduang dari tiap nagari di Solok.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kabupaten Solok, Yandra mengatakan makan bajamba pada pengukuhan LKAAM Kabupaten Solok, diperlihatkan kebersamaan niniak mamak dan bundo kanduang yang bertanggung jawab untuk menyiapkan makanan para tamu.
“Perwakilan masyarakat dari 74 nagari menyumbangkan makanan untuk tamu sebagai bentuk partisipasi dalam pengukuhan LKAAM,” kata dia.
Ia menyebutkan, dari perwakilan 74 nagari tersebut delapan nagari yang dominan yaitu Nagari Jawi-Jawi, Koto Gadang Guguak, Koto Gaek, Talang, Cupak, Batang Barus, Sungai Janiah, Selayo.
Makanan bajamba yang dibawa dari tiap nagari, makanan daerahnya berbeda dan mempunyai khas masing-masing.
“Makanan yang dimakan bersama-sama dengan duduk sejajar diharapkan memupuk rasa persaudaraan dan keberagaman daerah,” ujarnya.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang