Aceh Besar, Aktual.com – Pemerintah Aceh menyatakan hingga saat ini sebanyak 1.128 mahasiswa asal provinsi itu yang kuliah di luar provinsi dan luar negeri telah menerima Bantuan Sosial dampak COVID-19 dari pemerintah daerah setempat.
“Bansos ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah Aceh terhadap para pelajar Aceh yang masih bertahan di negeri orang dan belum bisa kembali ke kampung halaman, akibat pandemi COVID-19,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Aceh, Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan jumlah penerima tersebut ada penambahan sebanyak 34 orang sehingga total penerima hingga saat ini menjadi sebanyak 1.128 penerima manfaat.
Iswanto menyebutkan, per hari ini, jumlah berkas mahasiswa Aceh yang telah diterima pihaknya mencapai 1.373 berkas dan dari jumlah tersebut, sebanyak 1.128 berkas sudah dan sedang dalam proses transfer, 88 tidak lengkap bahan dan 157 tidak memenuhi syarat.
“Sebanyak 88 orang calon penerima yang tidak lengkap bahan itu terjadi karena berbagai alasan. Mulai dari buku bank yang tidak terbaca di sistem atau karena buku bank yang beda dengan nama pemohon. Sedangkan 157 berkas yang tidak memenuhi syarat disebabkan yang bersangkutan berstatus Pegawai Negeri Sipil, Dosen atau tidak ber-KTP Aceh,” katanya.
Menurut dia pelajar asal Aceh yang kuliah di provinsi lain di luar Aceh, akan mendapatkan bantuan sosial maksimal sebesar Rp1 juta. Sedangkan untuk pelajar Aceh yang kuliah di luar negeri, bantuan sosial yang diberikan maksimal sebesar Rp2,5 juta.
Iswanto menambahkan, Bansos dampak COVID-19 bagi pelajar asal Aceh ini bukan bersumber dari Biaya Tak Terduga atau BTT, tetapi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020.
Firdaus Maulana, salah satu mahasiswa Aceh yang sedang menempuh Program Magister di Universitas Ezzitouna di Tunisia, bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dampak COVID-19 yang ia terima dari Pemerintah Aceh.
Ia juga mengapresiasi langkah sigap Pemerintah Aceh yang tanggap terhadap kondisi masyarakatnya yang berada di luar Aceh.(Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Warto'i