Jakarta, Aktual.com – Kementerian ESDM menyampaikan bahwa penawaran wilayah kerja (WK) migas putaran pertama tahun 2017 menunjukan perkembangan positif dibanding tahun sebelumnya. Diketahui hingga saat ini tercatat sebanyak 17 dokumen penawaran telah diambil oleh investor yang berasal dari 10 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ego Syahria menjelaskan; dari 10 yang mengakses dokumen terdiri dari sejumlah KKKS besar dan KKKS kecil. Dia berharap semua dokumen tersebut berlanjut kepada tahap berikutnya sebagaimana ketentuan penawaran WK migas.
“Tahun 2016, (penawaran) WK kita tidak laku, dalam sistem PSC. Sekarang walaupun kita masih nunggu bukti tanggal 18 (September) deadline pada saat penyerahan dokumen, sudah 17 yang mengakses itu (ambil dokumen) dari 10 KKKS dan KKKS-nya bukan yang KKKS yang kecil-kecil juga, kombinasi ada yang kecil dan besar,” kata Ego secara tertulis, Selasa (12/9)
Kenyataan ini, lanjut Ego, menunjukkan bahwa para investor menilai bahwa kontrak bagi hasil gross split yang baru saja direvisi bukan sekedar pengalihan kebijakan Pemerintah, melainkan upaya Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi migas,
“Terbukti kemarin IPA memberikan apresiasi, ketika kita mengadakan sosialisasi (revisi Permen Gross Split),” ujar Ego.
Dalam menyusun aturan terkait Gross Split, lanjut Ego, Pemerintah sebelumnya melakukan evaluasi dari 12 lapangan migas eksisting. Selain itu, Pemerintah juga menerima masukan dari berbagai pihak seperti IPA dan World Bank.
Untuk diingat, WK migas yang ditawarkan pada putaran I tahun 2017 berjumlah 15 WK, terdiri dari 10 WK migas konvensional dan 5 WK non konvensional. WK migas konvensional yang ditawarkan melalui penawaran langsung/direct offer:
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby