“Ada berbagai kegiatan yang akan dilakukan, seperti seminar, festival, sarasehan dan pemilihan duta kopi,” kata Tautoto yang membuka rapat tersebut secara resmi.

Hari Kopi Internasional, menurut dia, jatuh pada tanggal 1 Oktober, namun pihaknya menyelenggarakan pameran tersebut mulai 15 Oktober agar dirangkaikan dengan peringatan Hari Jadi Sulsel ke-349. “Ini juga untuk memantapkan persiapan kita,” imbuhnya.

Sementara Sekretaris Hari Kopi Internasional 2018 Muhammad Arsani mengatakan kampanye HKI secara internasional mengusung tema “Women in Coffee,” sehingga pihaknya sangat terbuka terhadap kepesertaan perempuan dalam ajang itu.

Sedangkan untuk tingkat nasional tema yang diusung adalah “Kopi Indonesia Energi Dunia.” “Ini bersinergi dengan tema Asian Games dimana indonesia menjadi tuan rumah,” kata dia.

Ia berharap kegiatan ini dapat mengangkat hasil bumi dan merek Kopi Toraja dan Kopi Kalosi Enrekang yang masuk kategori speciality Coffee di Mancanegara dan masih banyak lagi jenisnya di berbagai daerah di Sulsel, maupun provinsi lain yang membutuhkan promosi dan publikasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid