Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sebanyak 100 toko yang menjual perlengkapan sekolah telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa menerima siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).

“Sejauh ini, sudah ada 100 toko peralatan sekolah yang mengajak kerja sama dengan kami (Pemprov DKI). Dengan begitu, toko-toko itu bisa melayani siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP),” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/8).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, kerja sama dengan toko-toko perlengkapan sekolah tersebut dilakukan menyusul diterapkannya kebijakan larangan penarikan tunai dana KJP.

“Karena tarik tunai kan sekarang sudah tidak bisa. Selain itu, kerja sama tersebut juga dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dana KJP, seperti masalah yang baru-baru ini terjadi,” ujar Basuki.

Dia menuturkan sebanyak 100 toko perlengkapan sekolah itu, di antaranya yaitu toko buku Gramedia, Gunung Agung dan puluhan toko lainnya yang telah memiliki fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC).

“Setelah adanya kerja sama itu, seluruh siswa pemegang KJP dapat berbelanja memenuhi kebutuhan sekolahnya di toko-toko tersebut. Pengawasan pun jadi semakin mudah kita lakukan,” tutur Basuki.

Melalui kerja sama itu, dia mengungkapkan dana KJP hanya dapat dicairkan dalam bentuk perlengkapan sekolah. Apabila diketahui ada yang membeli barang diluar keperluan sekolah maka akan diberikan sanksi tegas.

“Intinya, KJP itu sekarang hanya bisa dicairkan dalam bentuk alat-alat sekolah. Kalau nanti ada yang ketahuan mencairkan bukan dalam peralatan sekolah, maka sanksinya akan langsung kita cabut KJP-nya,” ungkap Basuki.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid