Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 11 imigran gelap asal Bangladesh penghuni sementara ruang detensi imigrasi Kantor Imigrasi Sukabumi, Jawa Barat, melarikan diri dengan cara mencongkel teralis besi ruangan tersebut.
“Para imigran gelap yang melarikan diri tersebut merupakan korban kapal terdampar di Perairan Jayanti, Kecamatan Cibadaun, Kabupaten Cianjur sekitar sebulan lalu yang hendak menyeberang ke Pulau Chrismast, Australia,” kata Kepala Subseksi Pengawasan Keimigrasian Whisnu Galih Priawan di Sukabumi, Senin (26/10).
Untuk melacak sebelas imigran gelap ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Sukabumi.
Diduga para pencari suaka ini kabur sekitar pukul 03.00 WIB tanpa membawa apa-apa atau hanya menggunakan pakaian yang melekat di tubuhnya saja, karena barang bawaan mereka masih berada di ruang detensi imigrasi.
Menurutnya, kaburnya para imigran gelap ini diduga mereka tidak betah ditempatkan sementara di sini untuk menunggu tindak lanjut dari pusat dan sehingga mereka diurus. dan ditampung sementara di ruang detensi ini dengan bantuan dari pihak IOM (International Organization of Imigration.
Selain 11 WN Bangladesh yang melarikan diri, sebelumnya ada seorang imigran gelap asal negara yang sama juga kabur sehingga sampai saat ini sudah ada 12 pencari suaka yang kabur.
“Dengan kaburnya 12 imigran gelap ini, sehingga sekarang tersisa enam pencari suaka lagi yang berada di ruang detensi yakni empat orang asal India dan dua lainnya asal Pakistan,” tambahnya.
Di sisi lain, Whisnu mengatakan selama ditampung, pihaknya tidak pernah mengekang para imigran gelap ini untuk beraktivitas asalkan tidak keluar dari lingkungan Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi.
Bahkan, lanjutnya, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pihaknya juga sudah menyiagakan tiga orang satpam untuk berjaga 24 jam.
Namun belum diketahui apakah mereka kabur itu secara spontan atau sudah direncanakan.
“Berdasarkan undang-undang keimigrasian lamanya waktu penampungan untuk imigran yang melanggar yakni selama 30 hari. Kami juga berupaya agar imigran gelap yang tersisa bisa segera dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby