Ribuan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut bersiap-siap berenang melintasi selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/4). Latihan yang dilakukan oleh 2016 anggota TNI AL tersebut sebagai persiapan pemecahan rekor MURI perenang terbanyak melintasi selat Madura yang akan digelar pada 28 April. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pd/16

Situbondo, Aktual.com – Sebanyak 1.300 prajurit Korps Marinir mengikuti latihan perang di wilayah Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mulai Sabtu (17/12).

Seribuan pasukan pendarat amfibi dari Pasukan Marinir 1 Surabaya itu terlibat latihan, yang dipimmpin oleh Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Lukman dan ditinjau oleh tim dari Inspektorat Jenderal TNI AL, Staf Operasi Mabes TNI AL dan Korps Marinir.

Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Lukman mengatakan, tujuan latihan itu untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan satuan tempur anggota Pasmar-1 serta profesionalisme prajurit sesuai dengan kesenjataan masing-masing.

“Di samping itu, juga untuk menguji kemampuan dan keterampilan pelaksanaan fungsi kepemimpinan lapangan sesuai dengan jabatannya, mulai dari tingkat kelompok hingga komandan batalion,” kata jenderal Marinir berbintang satu itu.

Sasaran latihan, lanjut dia, adalah tercapainya kemampuan satuan dalam melaksanakan prosedur pimpinan pasukan (P3) dengan baik, tercapainya kemampuan dan pemahaman teknik/taktik pengerahan satuan lapangan secara terkoordinasi dan terintegrasi di jajaran Pasmar-1, serta menguasai koordinasi kesenjataan di lapangan.

Sementara itu, S.Sos Perwira Pelaksana Latihan Kolonel Marinir Sugianto mengatakan bahwa sebanyak 1.300 prajurit yang terlibat itu berasal dari satuan-satuan tempur di jajaran Pasmar-1, yaitu Batalion Intai Amfibi (Taifib), satuan infanteri, kavaleri, artileri, dan bantuan tempur.

Selain melibatkan prajurit, latihan yang akan berlangsung hingga 20 Desember 2016 tersebut juga melibatkan metrial tempur yang dimiliki Korps Marinir, di antaranya BMP-3F, BTR 60, PT-76, RM 70 Grad, meriam Howitzer 105 mm, dan BVP-2.

Materi yang dilatihkan, kata dia, meliputi serangan, pertahanan, dan pemindahan ke belakang. Para prajurit itu mengadakan latihan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran dan sekitarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu