Jakarta, Aktual.com – Rumah Sakit (RS) Polri Raden Said Sukanto Kramat Jati telah menerima sedikitnya 137 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, selama satu pekan pencarian, sejak 29 Oktober hingga Minggu (4/11) kemarin.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Kombes Pol Edi Purnomo dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/11).

“Kami dari tim DVI RS Polri Sukanto update untuk tanggal 5 November. Penerimaan kantong jenazah yang kita terima sampai semalam (4/11), kami sudah menerima 137 kantong jenazah, 32 kantong yang terakhir diterima sedang dilakukan pemeriksaan. Semoga teridentifikasi hari ini,” katanya.

Edi menjelaskan, sejak hari pertama pemeriksaan hingga rekonsiliasi data terakhir pada 4 November, ada 14 individu yang berhasil teridentifikasi.

“Ada 14 individu, terdiri atas tiga perempuan dan 11 laki-laki. Individu yang teridentifikasi sudah diserahkan ke keluarga kemarin (4/11),” ujar Edi.

Dalam kesempatan itu, Edi menyampaikan hasil rekonsiliasi (pencocokan data) dari 24 kantong jenazah dapat diketahui Senin siang.

Proses pencocokan data DNA ataupun tanda medis untuk mengidentifikasi penumpang Lion Air PK-LQP, menurut Edi, membutuhkan waktu relatif panjang. Pasalnya, satu kantong jenazah memuat lebih dari satu bagian tubuh dari beberapa individu.

Alhasil, jumlah individu yang berhasil diidentifikasi tidak dapat dibandingkan dengan jumlah kantong jenazah yang telah diterima. Pasalnya, pemeriksaan DNA dilakukan secara bertahap, dan membutuhkan waktu setidaknya empat hari.

Dari 14 individu yang teridentifikasi, tidak semua dikenali dari data DNA.

“Untuk jenazah pertama tidak teridentifikasi dari DNA, kedua dan ketiga juga tidak. Baru tujuh jenazah kemarin, enam diantaranya dikenali dari DNA-nya, satunya dari tanda medis,” terang Edi.

Ia menyebut, hasil pemeriksaan DNA untuk postmortem hari pertama baru diketahui Minggu.

Pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di Tanjung Karawang, 29 Oktober pagi, dalam perjalanannya dari Bandara Soekarno-Hatta , Tangerang menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Berlitung . Pesawat itu mengangkut 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dua penerbang, lima awak kabin aktif, dan tiga awak kabin masa percobaan.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan