Jakarta, Aktual.co —Politisi instan akan memunculkan politik tansaksional yang berpotensi menciptakan koruptor di masa mendatang. “Partai politik lebih memilih merekrut pribadi yang mempunyai nilai popularitas dibanding pribadi yang mempunyai kualitas dan integritas”. Papar Akbar Tanjung dalam kuliah budaya politik di rumah Pergerakan Perhimpunan Indonesia (8/11).
Politisi senior Partai berlambang beringin itu juga mengkritisi semua partai yang ada di Indonesia tentang. Nilai perjuangan partai, sistem rekrutmen dan pendanaan partai, gagasan partai, dan faktor kepemimpinan. 4 point itu sering dilupakan saat partai-partai politik berkampanye, padahal point-point tersebut sangat penting dalam hal pendidikan politik kepada masyarakat.
Akbar juga menambahkan, “Politisi itu bukan profesi melainkan panggilan jiwa, kepedulian untuk memperjuangkan sesuatu. Politisi juga harus memiliki sifat kepemimpinan yang bervisi negarawan sehingga seorang politisi akan menjauhkan diri dari sifat tamak dan rakus”.