Jakarta, Aktual.com – Pihak berwenang Mesir menahan 15 orang dalam penyelidikan atas serangan terhadap sebuah gereja Kristen Koptik tak berizin di sebuah desa, sebelah selatan Kairo, menurut sumber keamanan pada Minggu.

Puluhan orang dari desa Kafr al-Waslin menyerang gereja pada Jumat, memecahkan jendela dan menghancurkan segala sesuatu yang berada di dalamnya, kata Uskup Agung Atfih dalam pernyataan.

Keuskupan telah menetapkan izin resmi atas status gereja tersebut, yang telah digunakan oleh jamaat selama 15 tahun, setelah izin bangunan gereja disahkan pada 2016, kata pernyataan tersebut.

Mereka yang ditahan dituduh melakukan tindakan yang memicu perselisihan agama, memecah persatuan nasional dan menghancurkan bangunan milik perseorangan, menurut sumber peradilan.

Umat Kristen Mesir sekitar sepersepuluh banyaknya dari keseluruhan penduduk negara itu yang berjumlah hampir 95 juta penduduk dan merupakan negara di kawasan Timur Tengah dengan masyarakat Kristen terbesar.

Mereka telah lama mengeluhkan perbedaan perlakuan yang dialaminya di negara, yang kebanyakan warganya memeluk agama Islam. Pemerintah tidak membuat perhitungan resmi dalam pendataan sensusnya terhadap jumlah penduduk umat Kristen dan mereka juga telah lama mengeluhkan hal tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby