Jakarta, Aktual.co —  Program pemasangan listrik masuk desa di Kabupaten Tangerang, Banten, ditargetkan selama tahun 2015 sebanyak 1.500 rumah warga miskin.

“Saat ini program itu tetap berjalan, tapi masih ada kendala berupa pembelian kabel,” kata Kabid Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Tangerang Ujang Sudiarto di Tangerang, Selasa (9/6).

Ujang mengatakan kendala tersebut karena pembelian kabel dari PT PLN per paket Rp420.000 diantaranya berisi kabel, travometer serta peralatan penunjang lainnya.

Namun kabel yang dibeli itu panjangnya hanya 15 meter, sedangkan jarang rumah warga dengan tiang kadang lebih dari 30 meter, ini yang menjadi persoalan.

Menurut dia, pihaknya telah menjalani program listrik masuk desa tersebut karena untuk menerangi rumah warga teruma bagi penduduk miskin.

Sedangkan upaya tersebut merupakan salah satu program unggulan Pemkab Tangerang agar rumah warga miskin dapat terang pada malam hari dengan adanya penerangan listrik.

Dia mengatakan pihaknya tidak dapat membebani kekurangan kabel tersebut kepada penduduk karena dianggap memberatkan keuangan mereka.

Padahal warga miskin itu tidak dikenakan mengeluarkan biaya atas pemasangan aliran listrik ke rumah mereka karena sudah dianggarkan oleh Pemkab Tangerang melalui APBD setempat.

Untuk mengatasi kendala itu pihaknya melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan setempat supaya dapat mencari solusi terbaik.

Akibat kendala itu, maka baru terpasang aliran listrik sebanyak 52 rumah penduduk miskin.

Pihaknya menyesalkan ada oknum yang meminta uang kepada warga sebelum pemasangan aliran listrik tersebut dengan alasan biaya transpostasi dan admistrasi.

“Tidak diperkenankan pihak manapun untuk meminta uang dalam program listrik masuk desa itu, karena gratis dan telah dibiayai melalui APBD,” katanya.

Untuk sementara, bagi warga yang belum mendapatkan aliran listrik terpaksa bergabung dengan tetangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid