Jakarta, Aktual.com — ‘Bullying’ atau penindasan yang dilakukan oleh sekelompok orang pengganggu nyatanya masih menjadi masalah serius di berbagai negara. Hampir 160.000 siswa melaporkan, bahwa mereka ingin tinggal di rumah dibandingkan sekolah setiap hari untuk menghindari pengganggu.

Menurut laman StopBullying.gov, anak-anak yang diganggu juga berisiko negatif terhadap fisik, sekolah dan konsekuensi kesehatan mental. Beberapa studi bahkan telah menemukan hubungan langsung antara ditindas dan tingkat yang lebih tinggi terhadap bunuh diri pada remaja.

Lantas bagaimana kita menghentikan sikap ‘bullying’ tersebut? Dijelaskan, laman NaturalNews, ada tujuh cara bagi Anda dan anak-anak untuk menghentikan hal tersebut.

1. Edukasi diri sendiri
Kesadaran merupakan kunci ketika datang ke upaya anti-intimidasi. Mengakrabkan diri secara perlahan dan memahami bahwa itu mungkin terjadi di berbagai sekolah lokal.

2. Berdiri sendiri dan juga orang lain.
Jika Anda atau anak Anda adalah salah satu yang ditindas, langkah pertama harus memberitahukan ke pengganggu untuk berhenti dengan jelas disertai suara tenang. Ini tidak selalu bekerja tapi itu langkah pertama menuju perubahan (resolusi).

Anda juga dapat berkonsultasi dengan ahli yang profesional untuk bertahan tentang cara untuk meredakan situasi jika pengganggu melakukan tindakan kekerasan.

Demikian juga, jika Anda melihat orang lain diganggu, ada cara yang aman untuk terhindar dari pelaku ‘bully’. Bersikap baik kepada orang yang ditindas dan menawarkan untuk berbicara dengan mereka, ketika orang lain mungkin tidak mau melakukannya.

3. Menuliskan di media sosial terhadap ‘cyber bullying’
Menunjukkan dukungan Anda untuk anti-intimidasi di media sosial dengan membuat jelas bahwa Anda tidak ikut berpartisipasi dalam ‘cyber bullying’. Dorong anak Anda untuk berpikir sebelum mereka posting hal-hal di media sosial. Sebagai orang tua, penting untuk menyadari yang anak-anak Anda berbicara untuk di media sosial, serta apa yang mereka posting.

4. Perlakukan setiap orang secara hormat
Pepatah lama berlaku di sini. Jika Anda tidak bisa mengatakan, sesuatu yang baik, maka jangan mengatakan apa-apa. Dorong anak-anak Anda untuk bicara terus terang bila mereka memiliki dorongan untuk mengatakan sesuatu. Anda harus menanamkan sifat bertoleransi serta mengenalkan berbagai budaya agar anak Anda paham dengan lingkungan sekitarnya.

5. Bicara dengan ahlinya seperti dokter atau psikolog.
Jika langkah di atas tidak membantu dalam menghentikan pengganggu dari menargetkan anak-anak Anda atau orang lain yang mereka kenal, maka dianjurkan berkonsultasi dengan profesional menjadi solusi terbaik. Guru, psikolog, pembimbing dan dalam kasus terburuk menjadi mutlak. Pemerintah harus bisa membantu mengurangi masalah ketika semuanya gagal.

6. Menghadiri acara anti intimidasi.
Mengambil sikap terhadap intimidasi tidak harus menjadi upaya pasif. Acara di banyak kota yang bermunculan untuk membawa perhatian atas penyebab dari tindakan ‘bully’.

Artikel ini ditulis oleh: