Jakarta, Aktual.co —Seperti pada tahun – tahun sebelumnya, setiap tanggal 10 dzulhijjah seluruh umat islam di dunia memperingati hari raya Idul Adha. Peringatan Idul Adha selalu disertai dengan pemotongan hewan Qurban bagi kaum muslimin yang merasa mampu.
Ibadah Qurban bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim agar menyembelih putranya tercinta Nabi Ismail. Saat Nabi Ibrahim sudah iklas untuk menyembelih putra kesayanganya, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba untuk disembelih oleh Nabi Ibrahim. Peristiwa Nabi Ibrahim menjadi dasar disyariatkannya Qurban pada Idul Adha dan hari – hari tasriq, selanjutnya amalan shaleh ini dilanjutkan oleh Nabi – Nabi selanjutnya dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Qurban bukan ritual persembahan kepada Allah SWT, melainkan Allah SWT memberikan ujian seberapa besar tingkat ketaqwaan umatNya seperti yang terkandung di dalam Alqur’an surat Al-Hajj : 37 yang artinya : “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.