Jakarta, Aktual.co —Pemungutan suara Pilpres telah usai, kini masyarakat tinggal menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan kandidat capres yang maju untuk menggantikan posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan purna Oktober mendatang. Terkait dengan hasil survei yang banyak memiliki perbedaan dari satu lembaga dengan lembaga lainya, maka KPU menghimbau pada masyarakat untuk tidak menjadikan hasil survei sebagai acuan untuk menetapkan Capres sebagai pemenang.
Secara konstitusi, KPU adalah lembaga yang memiliki wewenang untuk menetapkan kandidat Capres yang menjadi pemenang. Untuk itu, Ketua Dewan Kehormatan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, memandang penting, bahwa penyelegara pemilu, harus bersikap netral, memilki sikap yang tidak dapat di pengaruhi oleh siapapun termasuk Presiden. Pasalnya Jimly menilai, kesuksesan proses Pemilihan Presiden menjadi penentu nasib bangsa yang menjadi perhatian dunia. hal itu ia kemukakan disela acara buka puasa bersama yang di gelar di kediamanya, di Jalan, Margastwa Raya, Pondok Labu, jakarta Selatan, Sabtu (12/7).
Pilpres yang hanya memiliki dua kandidat Capres menjadi momentum yang pertama bagi bangsa indonesia selama menjalani sebagai bangsa yang demokratis, hal ini menjadi tantangan terakhir bagi Indonesia untuk menjadikan momentum Pilpres ini sebagai proses pendewasaan demokrasi dengan tetap bersatu tanpa melihat siapa yang menjadi pemenang.
Artikel ini ditulis oleh:
Warnoto