Jakarta, Aktual.co — Bersamaan dengan momentum HUT TNI ke 68, ormas Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) menyelenggarakan diskusi tentang “TNI, Budaya Demokrasi dan Pemilu 2014”.
Anas selaku motor dari Ormas PPI mengutarakan maksud dan tema diadakan diskusi tersebut, untuk memeriahkan HUT TNI ke 68  yang kalah popular dibanding isu kasus MK dan isu APEC. Selain itu Anas juga memberi ruang untuk mendiskusikan posisi TNI di alam demokrasi Indonesia.
Pada Pemilu 1955, TNI yang waktu itu masih bernama Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) diberikan hak politik untuk memilih, namun pada PEMILU berikutnya dan sampai sekarang hak  TNI untuk memilih dicabut.
Banyak kalangan, baik politisi maupun akademisi tidak merekomendasikan untuk memberikan hak memilih pada TNI, karena TNI sudah mempunyai hak istimewa.