Jakarta, Aktual.com – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik mengungkapkan bahwa terdapat 1,7 juta pemilih di luar negeri yang akan menggunakan hak pilihnya lebih awal pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Para pemilih ini merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berstatus diaspora atau saat ini tinggal di luar negeri.
“Di 2024 ini juga, (pemungutan suara) kami akan selenggarakan di 2.749 daerah pemilihan (dapil) dengan populasi pemilih sebanyak 204.807.222 orang yang tersebar di 823.220 tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Idham di Jakarta, Sabtu (2/12).
Data tersebut mencakup pemilih diaspora atau pemilih luar negeri yang berjumlah 1.750.474 orang dan tersebar di 3.059 TPS di luar negeri.
Pemungutan suara Pemilu 2024 di luar negeri akan dilakukan lebih awal melalui tiga cara, yaitu pemberian suara lewat pos (postal voting), melalui kotak suara keliling (KSK), dan mencoblos di TPS luar negeri (TPS LN).
Idham menegaskan pentingnya menghormati kebijakan luar negeri negara masing-masing bagi peserta pemilu.
“Kami tegaskan agar para peserta pemilu agar menghormati kebijakan luar negeri negara masing-masing,” tegas Idham.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari menambahkan bahwa sejumlah negara, terutama di jazirah Arab, rencananya akan melakukan early voting pada Jumat, 9 Februari 2024, setelah ashar.
Kawasan lain kemungkinan akan menyelenggarakan pencoblosan pada Sabtu-Minggu, 10-11 Februari 2024.
“Untuk di luar negeri itu early voting, pemungutan suaranya lebih awal dari pada pemungutan suara di dalam negeri,” kata Hasyim.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil