Jakarta, Aktual.co — Pada akhir-akhir ini penggunamedia sosial berkembangsangat pesat, media sosialterbukti berhasil merebut hati masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dalammendapatkan informasi danberkomunikasi.
Indonesia menduduki peringkat ke 5 pengguna sosial media di dunia, penggunaan media sosial bukan lagihanya sekedar percakapan pertemanan namun sudah membahas tentang isu-isu politik, kebijakan pemerintah, prilaku para public figure yang positif maupun yang negatif. Fenomena ini terjadi diawali kesuksesan Barrack Obama dalammelancarkan kampanyepolitiknya, dan dari dalam negeri ada calon Hakim Agung, Daning Sanusiyang karena komentarnya di hujat sedemikian rupa sehingga bisa mempengaruhiputusan fraksi – fraksi di DPR untuk menolaknya menjadi Hakim Agung.
Pengguna media sosial di Indonesi berjumlah 50 juta account lebih, atau sekitar 20 % dari total jumlah penduduk Indonesia . Karena begitu besarnya jumlah pengguna mediasocial di Indonesia ,maka berbagai tokoh politik,partai, public figure memanfaatkannya untuk menyampaikan berbagai informasi danberbagai isu untuk mendongkrak elektabilitasnya. Persaingan isu antar partai dan antar tokohpolitik juga sudah di manage dan di desain oleh tim masing-masing untuk keperluan dankepentinganya.
Media sosial diyakini mampu mempengaruhi para pemilihsecara umum, ini bisa dibuktikan dengan Pilkada DKI, walaupunberbagai lembaga survey menyatakan Foke-Nara secaraelektabilitas diatas Jokowi-Ahok, akan tetapi trending topic di media socialposisi Jokowi-Ahok lebih tinggi di banding kandidatlainya dan akhirnya Jokowi lah yang mampu menduduki kursi DKI 1, fenomena ini juga sekaligus meninggalkanpertanyaan di masyarakat tentangakurasi lembaga survey.