Mayoritas publik menilai era reformasi yang sudah genap berusia 18 tahun, belum memiliki keberhasilan yang signifikan.
Demikian hasil survei Indo Barometer mengenai ‘Opini Publik tentang 18 Tahun Reformasi’, dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (24/5).
Mayoritas publik (74,0%) responden menilai reformasi belum berhasil, 18,8% responden menilai reformasi sudah berhasil dan sebesar 7,3% responden tidak tahu/tidak jawab.
Agenda utama reformasi yang dinilai belum berhasil (74,0%) adalah pemberantasan korupsi (34,8%), stabilitas ekonomi (25,7%), penegakan hukum (12,8%), kesejahteraan rakyat (9,8%), reformasi birokrasi (3,7%), pemerataan pembangunan (3,4%), stabilitas politik (2,4%), keamanan dan ketertiban (1,7%), dan lainnya (5,7%).
Sementara, agenda reformasi yang paling utama dianggap berhasil (base line: 18,8%) yaitu kebebasan berpendapat (37,3%), kebebasan berpolitik (20,0%), stabilitas ekonomi (9,3%), keamanan dan ketertiban (8,0%), lahirnya KPK (8,0%), otonomi daerah (2,7%), kebebasan pers (2,7%), pemisahan TNI dan Polri (2,7%), reformasi pendidikan (2,7%), dan lainnya (6.7%).
Survei opini publik ini dilakukan dengan wawancara via telepon (telephone survey) yang menggunakan metode systematic random sampling (penarikan data secara acak). Adapun responden yang diwawancarai sebanyak 400 orang, yang berusia 17 tahun keatas atau yang sudah menikah.
Responden diambil dari yellow book (buku kuning). Adapun margin of errorĀ± 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. Demikian temuan survei Indo Barometer untuk dapat memperkaya diskusi dan wacana tentang usia reformasi yang sudah 18 tahun. Survei terselenggara berkat kerjasama Indo Barometer dengan TV One.
Artikel ini ditulis oleh: