Jakarta, Aktual.co — Museum batik dan tekstil pada awalnya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis, yang kemudian dijual kepada seorang konsul Turki. Kepemilikan selanjutnya beralih kepada Karel Christian Crucq. Di masa Revolusi gedung ini digunakan sebagai markas BKR. Departemen Sosial akhirnya membelinya untuk dijadikan sebagai cagar budaya, sebelum akhirnya pada 28 Juni 1976, gedung ini diresmikan sebagai Museum Tekstil oleh Ibu Tien Soeharto dengan disaksikan oleh Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta.