Ilustrasi Benih Ikan Papuyu

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan telah menyalurkan hingga 188 ribu benih ikan papuyu di Kampung Budi daya Ikan Papuyu di Kalimantan Tengah sejak program tersebut digulirkan tahun 2021.

“Total bantuan yang telah diberikan DJPB sudah mencapai 188 ribu ekor benih ikan papuyu sejak kampung tersebut diresmikan,” kata Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu dalam rilis di Jakarta, Selasa (7/6).

Terakhir, DJPB melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin pekan lalu memberikan bantuan benih ikan papuyu tahap ketiga sebanyak 43 ribu ekor di Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Bantuan tersebut telah diserahkan ke tiga Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kampung Budidaya Ikan Papuyu, antara lain Pokdakan Tirta Sari Mentaren, Pokdakan Anugerah Bersama, dan Pokdakan Selaras Alam.

Ia mengemukakan KKP terus mendorong agar program prioritas yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam pembangunan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan produksi ikan air tawar segera terealisasi dengan baik.

“Salah satu bentuk nyata upaya KKP dalam akselerasi pembangunan kampung budi daya adalah dengan menyalurkan bantuan benih ikan kepada masyarakat,” ucapnya.

Kampung Budi daya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2 merupakan salah satu kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal yang dinilai sudah berjalan dengan baik.

Menurut Tb Haeru, Desa Mentaren 2 di Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, menjadi salah satu lokasi yang telah ditetapkan KKP sebagai Kampung Budi daya Ikan Papuyu untuk mengembangkan ikan papuyu sebagai komoditas ikan lokal unggulan. Untuk itu Ditjen Perikanan Budidaya KKP juga telah memberikan stimulus bantuan ke kampung itu.

Menurutnya, budi daya komoditas ikan lokal seperti papuyu memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena teknologi yang dimiliki dan dikembangkan sudah dikuasai oleh Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DJPB seperti BPBAT Mandiangin.

“Ikan papuyu yang juga dikenal sebagai ikan betok merupakan komoditas spesifik lokal yang digemari oleh masyarakat, khususnya di Kalimantan. Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen terhadap ikan lokal yang cukup baik, ikan papuyu bisa menjadi jawaban akan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia menilai budi daya ikan papuyu sebagai salah satu ikan endemik lokal Indonesia sejalan dengan tujuan awal dari Program Kampung Perikanan Budi daya, yaitu mengembangkan komoditas unggulan lokal untuk mencegah kepunahan dalam upaya pelestarian ikan lokal Indonesia.

“Melalui BPBAT Mandiangin, KKP terus berupaya untuk mengembangkan teknologi terobosan yang bersifat konstruktif untuk kepentingan masyarakat, khususnya pembudidaya. Pemanfaatan seperti budi daya sistem bioflok untuk papuyu juga telah kami kuasai,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra