Beranda Lensa Aktual Sidang Kode Etik Pilgub Bali

Sidang Kode Etik Pilgub Bali

7 Juni 2013, 19:35

1 dari 4

Dari kanan Anggota DKPP Valina Singka Subekti, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqi memberikan pemaparan dan Anggota DKPP Nurhidayat Sardini saat berlangsungnya sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua dan anggota KPU Provinsi Bali serta ketua dan anggota Kabupaten Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan dalam Pilgub Bali 2013, Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (7/6). Dalam gugatannya, kuasa hukum calon Gubernur Bali dari PDIP Puspayoga-Sukrawan mendalilkan bahwa, pada hari pemungutan dan penghitungan suara Pilgub Bali 15 Mei 2013 menemukan ketidakcocokan dan selisih suara dalam Form C1 yang dimiliki Teradu dengan Pengadu. Aktual/Tino Oktaviano

Dari kanan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo bersalaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali usai sidang didepan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dengan dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua dan anggota KPU Provinsi Bali serta ketua dan anggota Kabupaten Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan dalam Pilgub Bali 2013 , Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (7/6). Dalam gugatannya, kuasa hukum Puspayoga-Sukrawan mendalilkan bahwa, pada hari pemungutan dan penghitungan suara Pilgub Bali 15 Mei 2013 menemukan ketidakcocokan dan selisih suara dalam Form C1 yang dimiliki Teradu dengan Pengadu. Aktual/Tino Oktaviano

Dari kanan Anggota DKPP Valina Singka Subekti, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqi, Anggota DKPP Nurhidayat Sardini dan Saut Hamonangan mendengarkan pengaduan kuasa Hukum Calon Gubernur Bali dari PDIP Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan, Arteria Dahlan saat berlangsungnya sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua dan anggota KPU Provinsi Bali serta ketua dan anggota Kabupaten Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan dalam Pilgub Bali 2013, Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (7/6). Dalam gugatannya, kuasa hukum Puspayoga-Sukrawan mendalilkan bahwa, pada hari pemungutan dan penghitungan suara Pilgub Bali 15 Mei 2013 menemukan ketidakcocokan dan selisih suara dalam Form C1 yang dimiliki Teradu dengan Pengadu. Aktual/Tino Oktaviano

Kuasa Hukum Calon Gubernur Bali dari PDIP Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan, Arteria Dahlan (kiri) memberikan pengaduan didepan Ketua dan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) saat berlangsungnya sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua dan anggota KPU Provinsi Bali serta ketua dan anggota Kabupaten Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan dalam Pilgub Bali 2013, Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (7/6). Dalam gugatannya, kuasa hukum Puspayoga-Sukrawan mendalilkan bahwa, pada hari pemungutan dan penghitungan suara Pilgub Bali 15 Mei 2013 menemukan ketidakcocokan dan selisih suara dalam Form C1 yang dimiliki Teradu dengan Pengadu. Aktual/Tino Oktaviano

Dari kanan Anggota DKPP Valina Singka Subekti, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqi memberikan pemaparan dan Anggota DKPP Nurhidayat Sardini saat berlangsungnya sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua dan anggota KPU Provinsi Bali serta ketua dan anggota Kabupaten Badung, Karangasem, Buleleng, dan Tabanan dalam Pilgub Bali 2013, Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (7/6). Dalam gugatannya, kuasa hukum calon Gubernur Bali dari PDIP Puspayoga-Sukrawan mendalilkan bahwa, pada hari pemungutan dan penghitungan suara Pilgub Bali 15 Mei 2013 menemukan ketidakcocokan dan selisih suara dalam Form C1 yang dimiliki Teradu dengan Pengadu. Aktual/Tino Oktaviano