Jakarta, Aktual.co — Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya membenarkan terjadinya peristiwa pengeroyokan terhadap dua personel satuan polisi lalu lintas Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, yang diduga dilakukan sejumlah anggota TNI, pada Selasa (14/10) kemarin.
Namun, Fuad menganggap peristiwa itu hanya perselisihan biasa yang kerap terjadi antara anggota TNI dan anggota Polri. Atas kejadian itu pihaknya akan mengkroscek dan menunggu laporan dari pihak Kodam Mulawarman yang tengah menangani kasus tersebut.
“Itu anak-anak yang ribut saja harus kita cek itu, masih kita dalami, ini cuma perkelahian kok, bukan TNI nyerang Polri, ujar Mayjen Fuad Basya saat dikonformasi Aktual.co, Jakarta, Kamis (16/10).
Fuad mengaku, saat ini dirinya tengah menunggu data yang dilaporkan pihak Kodam. Dia juga berjanji akan memberikan hasil laporan yang diterimanya untuk dipublikasikan.
“Udah saya minta datanya, belum dikirim dari Kodam, nanti saya segera informasikan,” kata Jenderal bintang dua itu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pengeroyokan terhadap dua personel polisi yakni Brigadir Deni dan Brigadir Bari itu dilakukan oleh sejumlah anggota TNI dari Detasemen Kavaleri-1/Macan Tutul Cakti Kodam VI/Mulawarman.
Dua personel Satuan Lalu Lintas Polres Kutai Kartanegara yakni Brigadir Deni dan Brigadir Bari dikeroyok usai menggelar operasi Cipta Kondisi di jalan poros Samarinda-Bontang, Selasa (14/10) sekitar pukul 22.55 WITA.
Sebelum pengeroyokan, polisi memeriksa sebuah mobil tangki kosong yang berpenumpang dua orang dan mengaku sebagai anggota TNI. Diduga, karena tidak terima, kedua TNI tersebut memanggil sejumlah rekan-rekannya kemudian melakukan pengeroyokan terhadap Brigadir Bari dan Brigadir Deni yang berada dilokasi kejadian.
Saat ini dua anggota Lantas itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Batara Agung Samboja.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby