The Soyuz TMA-17M rocket launches from the Baikonur Cosmodrome in Kazakhstan, as seen in this long exposure, on Thursday, July 23, 2015 carrying Expedition 44 Soyuz Commander Oleg Kononenko of the Russian Federal Space Agency (Roscosmos), Flight Engineer Kjell Lindgren of NASA, and Flight Engineer Kimiya Yui of the Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) into orbit to begin their five month mission on the International Space Station. (Photo Credit: NASA/Aubrey Gemignani)

Jakarta, Aktual.com — Sebuah kapsul Soyuz milik Rusia yang membawa tiga awak untuk stasiun ruang angkasa Internasional tiba di pos orbit pada hari Rabu (22/7) waktu setempat, setelah penundaan peluncuran dua bulan, demikian siaran TV NASA melaporkan.

Kosmonot senior Rusia Oleg Kononenko bersama Astronot Kjell Lindgren dari NASA dan Astronot Jepang, Kimiya Yui mengawaki pesawat luar angkasa Soyuz Rusia pada pukul 5:02 dari kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Mereka tiba kurang dari enam jam, kemudian kembali memulai misi selama lima bulan di stasiun dan laboratorium Luar Angkasa senilai $100 Miliar, dimana mengelilingi sekitar 250 mil (400 km) di atas Bumi.

Tiga awak meluncur terbang di bulan Mei, namun Rusia menunda misi setelah peluncuran pertama gagal dari roket Soyuz yang sama pada tanggal 28 April. Kecelakaan tersebut hingga membuat kargo pesawat terdampar. Selain itu, juga berhasil membuat Kemajuan di dalam orbit yang terlalu rendah dalam mencapai stasiun.

Sembilan hari kemudian, kapsul, yang mengangkut tiga ton peralatan serta perlengkapan, jatuh kembali ke atmosfer Bumi dan terbakar.

Peneliti khusus kecelakaan pesawat menyatakan, bahwa kemajuan dari kegagalan yang memisahkan dari mesin ketiga panggung roket Soyuz. Pesawat Soyuz kembali pada 3 Juli, dan sukses meluncurkan beban penggantian kargo ke stasiun.

“Kami yakin roket kami meluncur…Kami semua sangat bersemangat untuk memulai,” kata Lindgren (42), mengatakan dalam konferensi pers di pra-peluncuran.

Untuk diketahui, dua perusahaan Amerika Serikat yang terbang dengan kargonya ke stasiun Luar Angkasa bersama Badan Antariksa AS, NASA juga kehilangan kapsul setelah peluncuran gagal baru-baru ini. Perusahaan SpaceX dan Orbital ATK tetap membumi masing-masing usai kecelakaan pada bulan lalu dan pada bulan Oktober 2014.

Namun demikian, sebuah perlintasan stasiun yang memasok keempat pesawat dioperasikan oleh Jepang, dijadwalkan dapat terbang lagi pada bulan Agustus mendatang.

“Ini tentu tidak menyenangkan untuk melihat beberapa kargo pesawat mengalami kecelakaan,” kata Lindgren.

“Ini memberikan catatan bahwa industri ini sangat sulit berada di lingkungan stasiun Luar Angkasa.”

Kedatangan Lindgren, Kononenko (51), dan Yui (45), kembali ke stasiun ruang angkasa bersama awak enam orang untuk pertama kalinya dalam enam minggu.

“Kami berharap untuk melihat mereka,” ujar insinyur penerbangan stasiun Amerika, Scott Kelly selama wawancara, pada Selasa lalu.

Kelly dan Mikhail Kornienko dari Rusia berpartisipasi dalam misi tahun pertamanya di stasiun ruang angkasa. Juga kosmonot veteran pesawat, Gennady Padalka, komandan stasiun ruang angkasa saat ini.

Kapsul Soyuz tiba pada hari Rabu dengan hanya satu pasang ‘Baterai power’-nya serta tenaga solar. Komentator misi NASA Kyle Herring mengatakan, ‘glitch’ tidak berdampak pada penerbangan kapsul dan ‘docking’. (Sumber: Huffington Post)

Artikel ini ditulis oleh: