Jakarta, aktual.com – Sebanyak 20 produk olahan hasil perikanan produk dari UMKM binaan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP ditampilkan di Stand Kementerian Kelautan dan Perikanan pada gelaran event G20 di Kabupaten Belitung, pada 7-9 September 2022. Berbagai produk seperti krupuk cumi hitam, peletek telur cumi, getas ikan, ikan asin kakap merah, krispi kulit ikan, teri krispi, pilus rumput laut, ketam isi, otak-otak ketam, terasi, otak-otak ikan, dan aneka produk lainnya turut meramaikan stand KKP.
Produk-produk perikanan tersebut diperkenalkan kepada para delegasi dan tamu yang hadir di event G20 dari berbagai negara, dan diharapkan menjadi ajang promosi serta sebagai peluang pasar baru dengan hadirnya pengusaha potensial dari seluruh dunia. KKP telah mempersiapkan UMKM yang ikut serta dalam expo ini memiliki daya saing yang tinggi dan siap bersaing di pasar global.
Seluruh produk yang ditampilkan sudah sesuai dengan standar dan memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan atau Good Manufacturing Product (GMP) yang artinya produk tersebut sudah memenuhi prosedur standar sanitasi lingkup UMKM dan produk tersebut dipastikan mutunya sesuai standar dan aman dikonsumsi.
Dikutip dari siaran pers KKP, selain memamerkan produk hasil kelautan dan perikanan, stand ini juga menyajikan produk untuk dapat diicip-icip oleh para pengunjung stand. Dan dari berbagai produk olahan kelautan dan perikanan yang disiapkan, kopi mangrove dan kopi rumput laut menjadi produk yang diminati oleh para pengunjung untuk dicicipi secara cuma-cuma. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri mengingat Bumi Laskar Pelangi ini juga dikenal sebagai kota 1000 warung kopi. Uniknya dari kopi rumput laut yang disajikan adalah : ketika panas dapat langsung dinikmati, ketika dingin menjadi puding, dan ampas kopinya dapat digunakan sebagai masker.
Selain produk kelautan dan perikanan berupa pangan, stand KKP juga menyajikan produk ecoprint “De Gual”, merupakan produk kain motif dari daun yang diproduksi oleh istri-istri nelayan Desa Suak Gual Kab. Belitung. KKP memberikan pelatihan ecoprint dan berbagai macam produk olahan ikan kepada istri-istri nelayan dalam rangka pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian keluarga sebagai Mata Pencaharian Alternatif (MPA). Produk yang dihasilkan istri-istri nelayan Desa Suak Gual ini dipamerkan dan menambah semarak Stand KKP. Demo pembuatan kain ecoprint juga sangat menarik perhatian pengunjung Stand baik dari dalam maupun luar negeri. Desa Suak Gual telah dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Maret 2021 sebagai kampung nelayan maju (Kalaju) dan sebagai objek wisata baru.
“Keikutsertaan KKP dalam pameran sebagai pengenalan UMKM produk perikanan melalui Presidensi Indonesia di even G20, selain itu sejalan dengan tema Pertemuan tingkat Menteri yang diadakan di Belitung, bertajuk The Development Of Indonesia,s Blue economy Roadmap”, yang akan membahas tentang soal pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat dan bernuansa maritim, ujar Widya Rusyanto, Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen PDSPKP yang hadir langsung di lokasi pameran.
“Perhelatan G20 di Kab. Belitung sebagai penegasan bahwa Indonesia memiliki potensi besar berbasis ekonomi kelautan dan perikanan dan diharapkan akan berkontribusi signifikan bagi pemulihan dan transformasi ekonomi bangsa, terutama untuk penyerapan tenaga kerja, produktivitas dan nilai tambah perekonomian”, tambah Widya.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson