“Seperti Kasus e-KTP dan sederet kasus korupsi lainnya,” kritik dia.

Apalagi saat ini, jumlah utang negara tercatat Per Mei 2017 mencapai Rp3.672,33 triliun. Terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2.943,73 triliun (80,2%) dan pinjaman sebesar Rp728,60 triliun (19,8%).

Dalam bulan Mei 2017 terdapat Penambahan utang bersih sebesar Rp4,92 triliun Rupiah berasal dari penerbitan SBN sebesar Rp 11,03 triliun dan pelunasan pinjaman sebesar Rp 6,11 triliun.

Jokowi sendiri berencana melakukan penambahan utang lagi sebesar Rp 76,6 triliun hal ini dilakukan demi menutup defisit anggaran 2017.

“Beban belanja negara yang terus membengkak setiap tahunnya ditambah utang negara beserta bunga yang semakin meroket tidak sanggup ditutupi anggaran negara yang tersedia. Defisit anggaran pasti tinggi. Tapi Jokowi tak khawatir sebab masih bisa ngutang,” pungkasnya.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid