Jakarta, Aktual.co — Kehidupan SBY  beserta jajaran kabinetnya ke depan akan semakin terusik,  berbagai kebijakan dalam mengelola Negara,  oleh berbagai pihak di anggap controversial.  Kebijakan energi, kebijakan pangan dan kebijakan ekonomi diyakini  pro dengan neo liberalism,  serta berbagai masalah hukum yang menjerat  orang – orang  di sekitar SBY,  menjadikan citra kabinet terakhir SBY ini, semakin buruk.
Ketidak adilan,  kasus korupsi  dan kelangkaan beberapa bahan pangan,  menghiasi hampir semua media di Indonesia.  Lambat laun informasi  ini tertanam di maindset rakyat Indonesia sehingga rakyat mulai mempertanyakan kredibilitas Presiden pertama yang di pilih secara langsung ini, kesan lambat dalam bersikap semakin membuat rakyat geram,  dan mempertanyakan mau dibawa kemana, bahtera Indonesia ini berlabuh.
Kegaduhan politik juga mulai memanas memasuki awal tahun 2013. Politisi,  tokoh demokrasi,  akademisi,  tokoh pergerakan,  mulai meramaikan jagad pentas yang meng atasnamakan demokrasi,  mengatas namakan rakyat Indonesia,  mengatas namakan keadilan.  Menggelar diskusi,  demonstrasi,  dan deklarasi.  Untuk menghujat berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat ini,  bahkan berbagai diskusi menyatan kata sepakat,  Revolusi.
Pemerintahan yang di bangun lewat politik pencitraan, sudah melawati masa keemasannya,  kini pencitraan akan memakan tuannya,  dan pencitraan lah yang akan meruntuhkan kerajaan citra. Untuk segera berganti wangsya yang akan di isi orang-orang yang sekarang lagi mencari citra.