Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Rabu (24/6). Pada panggilan itu Abraham Samad diperiksa sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan atas laporan Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna/Rei/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Bekas Ketua KPK Abraham Samad ketika tiba di Makassar dengan menggunakan pesawat Garuda langsung disambut dengan proses adat “Angaru” sebelum menghadiri acara kemah akbar memperingati Hari Anti Korupsi.

“Pak Abraham Samad sudah tiba dari Jakarta dan disambut dengan proses adat sejak di Bandara Sultan Hasanuddin selanjutnya bergabung dengan ratusan teman-teman aktivis lainnya di Malino,” ujar Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Syamsuddin Alimsyah di Makassar, Sabtu (19/12).

Bukan cuma penyambutan dengan prosesi adat, beberapa spanduk juga dibentangkan yang salah satunya spanduk bertuliskan “Selamat Datang Sang Pejuang Anti Korupsi ke Medan Pertempuran Lama”. Abraham Samad usai penyambutan itu menkau setelah tidak menjabat lagi sebagai pimpinan KPK, tetap semangatnya dalam melakukan pemberantasan korupsi.

“Tidak ada kata menyerah dan berhenti melakukan perjuangan dalam memberantas korupsi. Saya akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan,” ujar dia.

Syamsuddin Alimsyah melanjutkan, jika kinerja penegakan hukum di era Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sangat jauh dari harapan untuk tidak menyebut buruk.

“Bahkan oleh sebagian kalangan menganggap inilah era di mana para koruptor bisa kembali bernapas lega setelah berhasil dalam permainan desain secara sistematis melemahkan institusi penegak hukum khususnya KPK. Kriminalisasi bukan lagi ancaman semata, namun nyata dan benar adanya,” katanya.

Dua Pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, lanjutnya, adalah bukti nyata bagi publik. Bahkan Novel Baswedan salah satu penyidik terbaik KPK sudah masuk tahanan dengan tuduhan kasus yang sudah sepuluh tahun lalu.

Diketahui, ratusan aktivis yang sudah menyatakan akan hadir seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Transparansi Indonesia Internasional (TII), Perludem, Yappika, Kemitraan Jakarta, The Asia Foundation (TAF) dan lain sebagainya.

Kopel sendiri bekerja sama dengan Fakultas Hukum Unhas. Sedang beberapa narasumber yang menyatakan kesediaan untuk hadir adalah hakim Mahkamah Konstitusi Prof Dr. Aswanto, SH, M.Si, Dr Abraham Samad, Dr Bambang Widjojanto, dan dari unsur pemerintah akan hadir dari Kemendes PDT dan Transmigrasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu