Pencatutan Nama Presiden Jokowi Dalam Negosiasi Kontrak PT Freeport Indonesia. (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menyebutkan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno sepanjang duduk di pemerintahan tak paham nawacita Presiden Joko Widodo.

Hal itu tercermin, kata Masinton, dari sinyal pemerintah yang bakal perpanjangan kontrak PT Freeport. “Kalau dia (Rini dan Sudirman Said red) memahami Nawacita, dia tidak akan menawarkan perpanjangan Freeport. Kalau dia memahamai Nawacita, dia tidak akan menawarkan perpanjangan peti kemas,” ujarnya di Jakarta, Minggu (20/12).

Masinton pun berharap, Presiden Joko Widodo memberikan teguran tegas terhadap kedua pembantunya itu di Kabinet Kerja. “Nah, dua ini penumpang gelap. Kalau ini tidak segera diganti atau dievaluasi akan banyak pertanyaan. Karena jelas-jelas tidak berpihak pada rakyat. Ini, bahayanya Nawacita ini bisa jadi duka cita,” ujar dia.

Jokowi, ujar Masinton, sudah sepatutnya tak mempertahanan kedua menteri itu. Terlebih, selama duduk di pemerintahan keduanya selalu membuat kegaduhan di pemerintahan Jokowi-JK.

“Persoalannya, bagaimana menyeleasaikan kegaduhan ini, ya menterinya reshuffle. Sudirman Said dan Rini Soemarno ini. Karena mereka bagian dari pembuat kegaduhan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby