Jakarta, Aktual.com — Saling mengingatkan oleh rekan dalam lingkaran pergaulan terbukti lebih efektif dalam pencegahan penularan virus HIV-AIDS.

“Kami istilahkan sebagai peer education,” demikian kata Direktur Eksekutif Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA), Ramdani Sirait, kepada jurnalis, di Balikpapan, Minggu (20/12).

Menurut Sirait, ini sebab peringatan atau cerita kawan lebih didengar dari pada instruksi dokter atau nasihat keluarga, termasuk kadang dari isteri atau suami sendiri.

“Karena teman sering dianggap lebih tulus dan menasehati atau memperingatkan hanya karena ingin memperingatkan saja,” ujarnya.

Maka demikian, cara peer education menjadi salah satu cara IBCA melakukan kampanye penyelamatan generasi muda dan mereka yang berada di usia produktif dari HIV-AIDS. Di setiap lembaga bisnis yang menjadi anggota IBCA ada beberapa karyawan yang mendapat pelatihan sedemikian rupa sehingga menguasai pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk bisa dibagi dengan rekan-rekannya.

Sebelumnya, untuk memuluskan jalan, IBCA akan memulai pertama kali dengan bertemu manajemen perusahaan yang bersangkutan. Setelah manajemen perusahaan berkomitmen untuk melawan HIV-AIDS, IBCA menyampaikan sosialisasi kepada bagian yang menangani sumber daya manusia (human resources development, HRD).

“Barulah kemudian kami menggelar pelatihan-pelatihan, termasuk peer education tadi,” katanya.

Sampai saat ini, diyakini di Indonesia pada 2014 penderita HIV mencapai 32.711 jiwa, dan Juni 2015 penderita HIV sudah berjumlah 17.325 jiwa. Sebagian besar penyakit ini dialami oleh kelompok usia 20-50 tahun, kelompok usia yang masih sangat produktif. Mereka ada yang menjadi karyawan, banyak pula yang menjalankan bisnis sendiri.

Sirait menjelaskan sebab penyebaran HIV menjadi cepat dan penderita penyakit AIDS di Indonesia terus bertambah adalah sebab ketidaktahuan, ketidakpedulian, dan ketidaksetiaan. Ketiga hal itu bisa terjadi dan dilakoni oleh siapa saja.

Artikel ini ditulis oleh: