Jakarta, Aktual.com — Miss Puerto Rico 2015, Destiny Velez ditangguhkan dari gelar ‘Ratu Kecantikan’ yang disandangnya tanpa batas oleh pejabat organisasi Miss America. Hal itu disebabkan, tulisan Velez yang anti Islam di Twitter.
Perempuan berusia 20 tahun tersebut, tidak dibolehkan mengikuti serangkaian perhelatan kontes kecantikan, lantaran tweet yang mengecam Sutradara Hollywood, Michael Moore pada Kamis (16/12) di mana dia mengecam umat Islam, demikian The Washington Times melaporkan.
Diberitakan Aktual.com sebelumnya, Moore telah me-posting foto dirinya di luar Trump Tower di kota New York City, AS, dengan menambahkan tanda “#Kita Semua Muslim“. Foto Moore menanggapi komentar kontoversial Donald Trump, bakal kandidat Presiden AS dari Partai Republik, yang melarang Muslim masuk ke Negeri Paman Sam, yang mendorong hashtag #WeAreAllMuslim di Twitter semakin populer.
Velez langsung me-tweeted kicauan Moore beberapa kali. Ia mengatakan, “Umat Islam sering meneror dunia,” demikian Latin Times melaporkan.
Tweet-nya di dalam akun Twitter tersebut sudah dihapus. Namun, kata penghinaan Velez di Twitter, masih bisa dilihat di situs Latin Times lainnya.
“Umat Muslim apa yang sudah dilakukan, menggunakan minyak, sekaligus meneror negara ini (Amerika) dan banyak orang lain !!!!,” kicaunya.
“Bila Anda umat Islam maka perlu melepas sorban dari atas kepala mereka, soalnya saya merasa tersinggung oleh itu,” tambahnya.
Untuk diketahui, Velez – ditempatkan di luar peringkat 15 dalam kompetisi Miss America 2016 di bulan September 2015, dimana akhirnya dimenangkan oleh Miss Georgia Betty Cantrell.
Banyak pengguna Twitter me-cap Velez sebagai pengganggu, dan menandai hashtags #nonosrepresentas (Anda atau Velez tidak mewakili kita) dan #verguenzaajena (malu) mulai tren di Puerto Rico, demikian Maroko World News.
Organisasi Miss Puerto Rico, yang menjalankan kompetisi secara resmi sejak awal untuk Miss Amerika, akhirnya merilis sebuah pernyataan pada Sabtu (19/12) lalu, yang menyebutkan bahwa Velez telah “dihentikan keanggotaanya selamanya.” (Sumber: The Washington Times, Latin Time, Maroko World news)
Artikel ini ditulis oleh: